Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gang Tinggiran, Pusat Pengerajin Ronce Melati di Kota Samarinda

 

Jalan masuk ke Kampung Warna Warni Tinggiran, tempat para pengerajin ronce melati di Kota Samarinda tinggal.

YUPA Samarinda - Kental nuansa tradisional Banjar, dengan mayoritas rumah kayu berlantai panggung, juga wangi semerbak bunga melati di sekitar lingkungan. 

Begitulah kesan pertama yang akan anda dapatkan jika mengunjungi sentral pengerajin ronce melati di Gang Tinggiran Kelurahan Air Putih Kota Samarinda.

Terletak di tengah kota, tepatnya di Jl. Suryanata Gang Tinggiran Kelurahan Air Putih Kota Samarinda, anda akan menemui banyak sekali para pengerajin bunga melati hias (ronce) melakukan aktifitas merangkai bunga melati di teras rumahnya.

Gang Tinggiran Air Putih memang sudah lama terkenal sebagai pusat pengerajin ronce melati di Kota Samarinda.

Reputasinya sebagai pemasok ronce melati berkualitas bahkan terdengar sampai ke luar Kota Samarinda. 

Tak heran jika banyak para calon pengantin dan ibu hamil dari daerah sekitar seperti Tenggarong, Balikpapan, dan Bontang memesan ronce melati disini untuk digunakan di acara spesial mereka.

Para pengerajin ronce melati disini didominasi oleh ibu-ibu. Mereka bekerja dari rumah dengan menggunakan bantuan media sosial sebagai alat promosinya.

Banyak jenis ronce yang biasa dibuat oleh para pengerajin. Adapun jenis ronce yang sering dibuat adalah ronce pengantin adat banjar, jawa, sunda dan solo putri. Variasi lainnya adalah ronce baju siraman 7 bulanan, melati tabur siraman, payung melati, dan lain sebagainya.

Selain hasilnya rapi, ronce dari Gang Tinggiran Kota Samarinda juga terkenal murah.

Satu paket ronce melati 7 bulanan lengkap dengan melati taburnya saja biasa dibandrol dikisaran Rp. 300.000 hingga Rp. 400.000 saja.

Penampakan dari Kampung Warna Warni, Gang Jam'iyyatul Muhtadin yang merupakan sub Gang Tinggiran Air Putih Kota Samarinda

Pada awalnya Gang Jam'iyyatul Muhtadin bernama Gang Tinggiran IV, kemudian berubah menjadi Sub Gang Jam'iyyatul Muhtadin, dan belakang menamakan diri sebagai Kampung Warna Warni.

Walaupun mayoritas rumah di gang ini merupakan pengerajin ronce melati, tapi tidak ada plang dan banner identitas yang terpasang di depan rumah maupun pintu muka gang. 

Mungkin saja, belum banyak perhatian dari pemerintah Kota Samarinda kepada para pengerajin ronce melati di kawasan ini.

Padahal industri ronce melati merupakan industri kreatif yang memiliki potensi ekonomi yang besar. 

Industri ronce melati termasuk industri yang berkelanjutan, tahan terhadap krisis ekonomi, juga sudah teruji oleh perkembangan jaman.

Cukup disayangkan, jika industri kreatif yang lagi booming ini tidak ternotice oleh Pemerintah Kota Samarinda.