Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Profil Desa Sedulang Kecamatan Muara Kaman - Kutai Kartanegara

 

Desa Sedulang di Kecamatan Muara Kaman yang berada di sekitar pesisir Sungai Kedang Rantau

YUPA Kutai Kartanegara - Desa Sedulang adalah desa di Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara yang terletak di hulu sungai Kedang Rantau.

Desa Sedulang letaknya cukup jauh, sekitar 4-5 jam perjalanan darat dari Kota Samarinda atau Kota Tenggarong.

Untuk menuju ke Desa Sedulang dapat melalui akses darat melewati kebun sawit perusahaan swasta dari Desa Puan Cepak atau dari Desa Bunga Jadi.

Selain akses darat, untuk menuju ke Desa Sedulang juga dapat melalui akses jalur sungai dari Pelabuhan di pusat Kecamatan Muara Kaman di Desa Muara Kaman Ulu dengan menggunakan perahu bermesin dengan jarak tempuh sekitar 2 jam melalui Sungai Kedang Rantau.

Memasuki separuh perjalanan melalui jalur sungai, anda akan disuguhi pemandangan yang indah di sepanjang pesisir Sungai Kedang Rantau.

Jika beruntung, maka anda akan berjumpa satwa endemik Bekantan dan berbagai burung langka yang biasa ada di atas pohon sepanjang pesisir Sungai Kedang Rantau.

Bukan itu saja, memasuki Desa Sedulang anda juga akan disuguhi bangunan sarang burung walet yang menjulang tinggi seolah deretan gedung pencakar langit kota besar di Jawa.

Jika diperhatikan, mayoritas bangunan di Desa Sedulang adalah rumah sarang burung walet. Saking banyaknya rumah burung walet di desa ini, sampai-sampai jumlah rumah penduduknya kalah banyak dengan jumlah rumah sarang burung walet. Satu kepala keluarga di desa ini bisa memiliki lebih dari satu sarang burung walet yang dimensinya lebih besar dari rumah huniannya.

Desa Sedulang memiliki pola hunian yang tersebar di sepanjang Sungai Kedang Rantau. Wilayah pusat administratif dan kebanyakan rumah warganya berada di sepanjang Sungai Kedang Rantau.

Sungai Kedang Rantau menjadi pusat kehidupan masyarakat Desa Sedulang. Segala aktifitas masyarakatnya tidak bisa dipisahkan dari Sungai Kedang Rantau. Selain sebagai jalur transportasi, sungai juga menjadi sumber air dan tempat masyarakat mencari ikan sebagai sumber mata pencaharian.

Rumah di Desa Sedulang mayoritas menggunakan material kayu Ulin dengan gaya arsitektur klasik khas rumah tradisional Kutai.

Jembatan Kayu penghubung Desa Sedulang Kecamatan Muara Kaman

 Salah satu bangunan yang paling mencolok dan megah di Desa Sedulang adalah masjidnya.

Masjid di Desa Sedulang bernama Masjid Miftahul Jannah. Bangunannya besar dan megah. Terbuat dari material kayu Ulin yang mahal. Didominasi warna putih beratap biru dan memiliki pelataran luas yang terapung di tepi Sungai Kedang Rantau.

Secara administratif Desa Sedulang berbatasan langsung dengan Desa Menamang Kiri dan Desa Menamang Kanan Kecamatan Muara Kanan.

Desa Sedulang dibagi dalam 2 (dua) dusun dan 10 rukun tetangga atau RT. Memiliki jumlah penduduk sekitar 3.800 jiwa dengan jumlah KK mencapai 800 KK.

Walaupun terletak jauh di pelosok Mahakam, namun masyarakat Desa Sedulang tergolong memiliki ekonomi yang baik dan sejahtera. Hal ini dapat terlihat dari rendahnya tingkat pengangguran serta banyaknya rumah masyarakat yang bagus dan banyaknya masyarakat yang memiliki kendaraan mobil dan motor.

Mayoritas masyarakat Desa Sedulang bekerja sebagai pemilik sarang burung walet. Selain itu mereka juga bekerja sebagai petani sawit dan nelayan ikan air tawar.

Salah satu produk olahan unggulan Desa Sedulang adalah ikan asin sungai. Ikan asin sungai dari Desa Sedulang banyak di jual ke Kota Samarinda dan juga Kota Tenggarong.

Secara potensi perkonomian Desa Sedulang masih sangat luas. Berbagai kegiatan ekonomi yang ada saat ini sebenarnya dirasa masih belum maksimal untuk dikelola, khususnya di sektor perikanan, perkebunan, juga pariwisata.

Desa Sedulang juga merupakan desa tua yang memiliki adat istiadat yang berbeda dengan desa lain di Kutai Kartanegara. Mayoritas penduduknya adalah suku Kutai dan beragama Islam.

Dialek bahasa Kutai yang digunakan oleh masyarakat Desa Sedulang berbeda dengan dialek bahasa Kutai yang digunakan oleh masyarakat di Kota Tenggarong.

Dialek bahasa Kutai Desa Sedulang lebih terdengar halus mirip dan mungkin masih serumpun dengan dialek bahasa Kutai dari daerah Muara Bengkal di Kutai Timur.

Kekayaan alam, adat, dan budaya inilah yang membuat Desa Sedulang dapat eksis sebagai desa tua di pelosok anak Sungai Mahakam.

Semoga, kedepan Desa Sedulang dapat terus menjadi desa makmur dan sejahtera yang selalu eksis dari masa ke masa dan terus mampu menjaga sumber daya alam serta adat budayanya.