Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kerupuk Mihun, Makanan Asli Samarinda yang Kurang Mendapat Perhatian

Kerupuk Mihun, makanan asli samarinda yang jarang dipromosikan

Yupa Samarinda - Sering terjadi perdebatan di kalangan warga Samarinda sendiri, prihal makanan khas yang benar-benar asli Samarinda.

Beberapa orang Samarinda yang memiliki pengalaman berjelajah ke luar daerah menyebut bahwa makanan populer yang disebut sebagai makanan khas Samarinda seperti nasi kuning, soto banjar, kerupuk ampalang dan lain sebagainya bukanlah makanan asli Samarinda.

Bukan tanpa alasan, karena makanan populer yang sering disebut sebagai makanan khas Samarinda tersebut ternyata juga ada di daerah lain seperti dari Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Banjarmasin.

Berbagai makanan yang dijuluki sebagai makanan khas Samarinda seperti nasi kuning, kerupuk amplang, dan soto banjar memang bisa dijumpai di daerah lain dengan penamaan dan variasi rasa yang berbeda.

Hal ini juga membuat sebagian masyarakat Kota Samarinda sedikit mengalami kendala tak kala harus menjamu tamu dari luar daerah. Karena memang, tidak mudah untuk memberikan kesan autentik kepada para wisatawan tentang kuliner asli Samarinda.

Kerupuk Mihun

Percaya tidak percaya, bahwa Kerupuk Mihun adalah makanan yang hanya bisa dijumpai di Samarinda sekitarnya.

Kerupuk mihun bukanlah makanan mahal yang dijual di restoran ataupun rumah makan khusus.

Kerupuk mihun adalah makanan rakyat, justru muncul dari jajanan sekolah tempo dulu.

Makanan sederhana ini justru populer di jual di kantin sekolah dan lapak rumahan di pinggir jalan.

Dulu, pasar kerupuk mihun adalah anak-anak sekolah dasar, harganya murah, dan porsinya cukup mengenyangkan.

Tapi belakangan orang dewasa pun juga menjadi suka jajan kerupuk mihun dan sangat menyukainya.

Ya, mungkin karena anak-anak sekolah dasar yang dulu sudah menua.

Komposisi Kerupuk Mihun

Komposisi utama dari kerupuk mihun adalah mihun beras, kerupuk gandum, dan sambal.

Untuk olahan sambalnya, setiap pedagang memiliki resep rahasia yang berbeda-beda. Tapi umumnya adalah sambal kacang atau juga sambal saus merah.

Bentuk kerupuk gandum yang digunakan juga bervariasi. 

Jaman dulu kala, bentuk kerupuk mihun yang populer adalah kerupuk berbentuk persegi panjang. Namun belakangan kerupuk mihun populer dengan bentuk kerupuk bulat.

Mulai banyak dijual di tempat wisata

Kerupuk mihun di Taman Kota Raja Tenggarong

Bukan lagi identik dengan makanan anak SD. Kerupuk mihun saat ini juga banyak dijumpai di daerah wisata seperti taman Kota Samarinda dan Tenggarong.

Enak, murah, dan memorable. Membuat kerupuk mihun menjadi salah satu makanan yang laris diburu oleh para masyarakat Samarinda saat berlibur dan bersantai di ruang publik.

Seporsi kerupuk mihun biasa dijual mulai dari Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000.

Tak jarang, kini justru banyak masyarakat Kota Samarinda yang mengunjungi taman kota justru dengan motivasi berburu kerupuk mihun dan para pendampingnya.

Tidak banyak dipromosikan oleh penggiat wisata

Di sosial media dan berbagai media lain, pamor kerupuk mihun tidaklah sepopuler nasi kuning, kerupuk amplang, dan soto banjar.

Tidak banyak promosi yang bisa dijumpai oleh elemen penggiat wisata Kota Samarinda tentang kerupuk mihun, membuat kerupuk mihun hanya populer di kandang.

Padahal, terlepas kerupuk mihun adalah jajanan rakyat yang harganya murah, jika dipromosikan dengan baik pasti namanya bisa populer minimal di tingkat nasional.

Di Jakarta ada kerak telor, makanan rakyat yang namanya populer dan jadi hidangan tamu penting negara juga kepala daerah lain.

Seharusnya, bisa lah kerupuk mihun juga berada di level yang sama. Apalagi Samarinda akan menjadi kota penyangga Ibu Kota Negara yang baru.

Bukan tidak mungkin, di masa depan apabila ada kepala negara asing akan dijamu dengan kerupuk mihun khas Samarinda di meja makan istana negara Ibu Kota Negara Nusantara.