Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Monumen Perjuangan Kemerdekaan Air Putih Kota Samarinda, Gugurnya 6 Patriot Bangsa Melawan Kolonial Belanda Tahun 1947

Monumen Perjuangan 6 Patriot Bangsa di Air Putih Kota Samarinda

YUPA Samarinda - Kota Samarinda sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Timur di masa kemerdekaan ternyata juga menyimpan banyak sekali sejarah perjuangan dalam kontribusi memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan kolonial Belanda.

Salah satu peristiwa heroik perjuangan putra daerah Kota Samarinda melawan Kolonialisasi Belanda pernah diabadikan dalam sebuah Monumen Palaga Perjuangan Kemerdekaan Air Putih Tahun 1947 di Km. 5 Jl. Suryanata Kelurahan Bukit Pinang Kota Samarinda.

Monumen Perjuangan Air Putih ini diresmikan oleh Walikota Dati II Kotamadya Samarinda waktu itu adalah Drs. H. A. Waris Husain.

Terletak di tepi poros Jl. Suryanata lintas Samarinda - Tenggarong, namun tidak banyak masyarakat yang memperhatikan keberadaan monumen perjuangan kemerdekaan ini.

Kondisinya saat ini jauh dari kata terawat. Rerumputan tinggi yang menutupi bangunan monumen, juga adanya vandalisme dari orang tak bertanggung jawab membuat monumen perjuangan air putih seakan tidak pernah dianggap keberadaannya.

Padahal, dibalik keberadaan monumen perjuangan ini ada sebuah kisah sejarah heroik dari 6 (enam) putra daerah Kota Samarinda yang gugur dalam peperangan melawan Kolonial Belanda.

Diabadikan dalam monumen perjuangan air putih, ke-6 patriot bangsa yang gugur tersebut antara lain adalah Tjorong, Sastro, Aman, Asan,  Masdar, dan Gondo.

Berikut kondisi terkini Monumen Perjaungan Air Putih 1947 Kota Samarind.

Vandalisme di Monumen Perjuangan Air Putih 1947 Kota Samarinda